Jumat, 26 Agustus 2016

SINOPSIS AND BEHIND THE SCENE. NOVEL CAHAYA CINTA, LANGIT KAZAN.

 SINOPSIS NOVEL CAHAYA CINTA, LANGIT KAZAN.
KARYA. RASSA SHIENTA A DAN DHILLA AZEELA.


Cara. Gadis bandel, memiliki banyak catatan kenakalan, barbar dan sangat terobsesi dengan One Direction. Kakak sulungnya, Arshaa. Sudah tak sanggup lagi mengasuhnya. Nasehat orangtuanya pun kerap kali diabaikannya. Namun, sejak kepulangan Adeeva, ia jadi tak berkutik dan tak sanggup untuk membantah kakaknya. Ia pasrah, saat Adeeva menyuruhnya melanjutkan kuliah dan menjebloskannya ke pesantren di kota Kazan.

Saat Cara mulai menjadi gadis yang baik. Tiba-tiba ia bertemu dengan pemuda Rusia yang mirip Louis, personil One Direction. Ia pun kembali berubah menjadi gadis yang egois dan mulai menentang kedua orangtuanya dan kakaknya.

Sudah jatuh tertimpa tangga!!
Adeeva hampir saja mati membeku terjebak dilembah pegunungan ural. Ia harus melepaskan orang yang ia sayangi dan harus merelakan adiknya untuk menikah lebih dahulu.
Pertengkaranpun tk dapat dihindarkan lagi.
Keharmonisan dua bersaudara itupun retak.

Adeeva memutuskan untuk pergi dari rumah, pergi mencari cinta sejati. Ia sangat kecewa pada adiknya yang sangat tidak menghargainya.

Penyesalan tiAda artinya lagi. Nasi sudah menjadi bubur, apa yang sudah terjadi tak akan bisa diperbaiki lagi. Cara harus menanggung rasa kehilangan Adeeva.

Lalu, bagaimana hubungan Adeeva dan Cara?
Siapakah pemuda yang nekat mencari Adeeva, hingga menutup hati demki gadis bermata coklat itu?
Simak kisah dua bersaudara ini dalam Novel CAHAYA CINTA, LANGIT KAZAN.
---------------------------------------------------------------------------------------------------

Novel duet kedua saya setelah Novel DIMENSI yang pernah saya tulis bersama Mbak Triani Retno A.
Bila DIMENSI diterbitkan oleh penerbit mayor, Elex Media Komputindo. Kali ini saya bekerjasama dengan penerbit Bebook Publisher.
Untuk pemesanan silahkan langsung kontak Penerbit Bebook Publisher di facebooknya atau bisa juga melalui facebook saya NRS. Rassa Shienta Azzahra atau melalui akun LINE saya @srikandipajajaran15.









BEHIND THE SCENE KEPENULISAN NOVEL CAHAYA CINTA, LANGIT KAZAN. 

Bukan hal yang mudah menyatukan dua kepala dengan dua pemikiran yang berbeda. Dua penulis yang memiliki dua karakter yang sangat berbeda dan kebiasaan yang juga berbeda. Banyak sekali perbedaan diantara saya dan Dhilla Azeela. Satu-satunya yang membuat kami sama adalah karena kami sama-sama gadis indigo yang berdarah Arab.

Namun berangkat dari perbedaan itu justru kami bisa saling melengkapi dan saling mengisi satu sama lain. Kami tak pernah takut untuk berbeda, sebab perbedaan adalah warna pelangi yang indah. Pelangi tak akan berwarna bila hanya memiliki satu warna saja. Begitulah kami mencoba menuliskan keindahan itu dalam sebuah cerita fiksi. Ya .... Kebetulan lagi kami sama-sama suka menulis.

Berawal dari obrolan ringan hingga akhirnya ide membuar cerita untuk novel ini pun lahir. Dhilla Azeela yang maniac sekali dengan One Direction kerap kali membuat saya sebal dan nyaris membuat isi lambung saya keluar. Dan .... saya adalah Penulis yang hobi sekali bertraveling keberbagai tempat, memiliki impian besar ingin berkeliling dunia lewat karya-karya saya. Selin Mekah, Mesir dan Perancis. Kazan adalah slah satu kota yang menjadi impian destinasi traveling saya. Segala tentang Kazan saya kupas, dari mulai sejarah peradaban islamnya hingga tempat wisata dan kulinernya. bahkan saya nekat mempelajari bahsa Rusia, biar suatu saat impian saya terwujud, saya telah memiliki bekal.

Berlatar belakang semua itulah, akhirnya kami mengembangakan ide cerita ini.
Kami menghabiskan satu malam khusus untuk membuat sinopsis, alur cerita dan nama tokoh-tokoh yang akan kami kembangkan dalam novel ini. Esoknya saya langsung menyusun outline perbab dan membagi bagian-bagian yang akan kami tulis berdua.

Novel yang terdiri dari 353 halaman dan 11 bab ini mulai kami garap diawal bulan Juni. 11 bab kami bagi dua dan ada juga yang satu bab kami bagi dua dengan pembagian cerita sesuai karakter yang kami pegang masing-masing.




Lalu, bagaimana kami menyatukan tulisankami sementara kami banyak perbedaan, plus juga berbeda gaya dalam menulis. Dhilla Azeela yang karakternya remaja banget dan susah disiplin. Ia memainkan peran Caramella Ayeshaa. gadis barbar dan nakal yang tergila-gila dengan One Direction. Dan .... Saya yang dewasa banget dan sangat religius, memainkan peran Adeeva Afsheen Myeshaa, sosok ustadzah yang lembut dan sangat idealis. Kami sengaja memainkan pove dalam novel ini agar lebih bisa mendalami cerita serta karakter.

Untuk menulis kadang sayaharus menunggu Dhilla menyelesaikan bagiannya agar saya bisa menyambungkan bab berikutnya, terkadang Dhilla yang harus menunggu saya untuk bisa melanjutkan bab berikutnya.

Asal tahu saja si imut yang berhidung mancung itu untuk pertama kalinya membuat buku dan ia sama sekali tak memiliki laptop dan tak sedikit pun mendapatkan dukungan dari orangtua serta keluarganya.
Namun sya berusaha meyakinkannya, keterbatasan fasilitas dan tak adanya pendidikan formal yang tinggi tak harus membuat kita berhenti berkarya. Asalkan punya niat dan keinginan untuk maju, apapun yang menjadi penghalang pasti akan bisa dilalui. Allah akan memberikan jalan untuk orang yang memiliki niat baik ingin belajar dan mencari ilmu serta berbagi manfaat. jadi jangan pernah ada alasan.

Ila, begitulah sapaan sayang sya kepadanya. Akhirnya bertekad untuk menyelesaikan kepenulisan novel ini. Ia pernah nyaris menyerah, namun sya tak pernah lelah memompa semangatnya lagi.

Terkadang terjadi perdebatan dalam menulis, itu biasa demi mendapakan kesempurnaan sebuah cerita.
Sebagai seorang kakak, sya lebih banyak mengalah dan mendengarkan. Tetapi tak hanya diam sya bergerak memperbaiki. Kami pernah berpusing-pusing ria memikirkan judul yang tepat untuk novel ini. Hingga Cahaya Cinta, Langit kazan lah yang akhirnya saya pilih untuk menjadi judul.
Semua bagian sekecil apapun selalu kami diskusikan agar tak terjadi kesalah pahaman. Termasuk saat membuat cover untuk novel ini.
Tepat 35 hari kami berhasil menyelesaikan novel ini.

Untuk kedua kalinya saya menerbitkan novel dibulan Ramadhan. CAHAYA CINTA, LANGIT KAZAN pun terbit di bulan Ramadhan. Alhamdulillah.
Menulis berdua itu asik dan bisa menjadi ajang belajar bekerja dalam tim. Butuh kesabaran dan pengendalian diri yang tepat saat menerima pendapat yang berbeda. Dan jjuga dibutuhkan senyum agar bisa berbesar hati menerima segala masukan. Belajar disiplin dan komitmen.
Kerjasama yang luar biasa dan cukup menguras energi.
Sukses sendirian itu biasa, tetapi sukses bersama itu luar biasa.Namun, bukan suksesnya yang menjadi fokus saya, tapi prosesnyalah yang membuat saya bahagia. Lebih bahagia lagi bisa membuat si minder dan introver ini kembali percaya diri. Saya berharap setelah ini ia akan terus menulis meski dukungan itu masih belum sempurna menjadi miliknya. Saya pu tak akan pernah berhenti menulis sampai akhir hayat.

Bila gajah mati meninggalkan gading, maka manusia mati meninggalkan mnfaat kebajikan dan karya yang bermnfaat. #srikandipajajaran15.

By. NRS. Rassa Shienta Azzahra

Tidak ada komentar:

Posting Komentar