Selasa, 15 April 2014

Tentang Rassa. Bukan novel, hanya sepenggal perjalanan hidup.

Di sini semua tentang rassa...... 
Tak tahu harus memulai dari mana.....
Belakangan ini semua waktu berjalan semakin cepat.
Terkadang aku sendiri kesulitan untuk memahami diri ku, memahami apa yang ada di diri ini,di pikiran ini.
Kepalaku tersa seperti akan pecah saja, saat ribuan kata berjejalan masuk kedalam kepalaku....
Bising.....
Pusing....

Mereka bilang aku Indigo......
Aku mengernyitkan keningku, bingung.....
Indigo???
Apa itu indigo???
Rasa penasaranku terusik untuk mencari tahu tentang indigo, tentang diriku sendiri, dan tentang semua yang terjadi.

Lalu mereka bilang aku aneh!
Ahhh.... Aku semakin bingung.....
Apa yang aneh??
Aku hanya ingin tahu, ingin melihat lebih banyak, mendengar lebih banyak suara....
Tapi mereka bilang, "dunia ini sepi, tak ada apa-apa, hening tak ada suara, biasa saja, datar saja...!"
Aku menggeleng, bertahan dengan asumsiku bahwa dunia ini ramai, berisik, banyak yang berlalu lalang, banyak suara yang mengenaskan dan menyeramkan....
Ahhh.... Kenapa aku berbeda dengan mereka, kenapa tak pernah sama.....
Aku bertekad untuk terus mencari kebenaran, mencari keseimbangan dan keselaran. Aku mengumpulkan bukti, kalau yang aku lihat bukan imajinasi, bukan fantasi tapi betulan ada. Aku berharap mereka percaya padaku dan menerimaku, menerima pendapatku serta mau menjadi sahabatku.
Waktu yang panjang untuk bisa mendapatkan tempat di hati khalayak. Melelahkan ketika aku harus meyakinkan bahwa aku tidak berbohong.
Perlahan seiring waktu, aku mencoba membuktikan semua pada mereka, kalau aku juga berhak untuk mendapatkan kehidupan yang sama seperti yang lain, aku beritahukan kepada semua bahwa aku sama saja dengan yang lain, tak ada yang aneh dari ku, aku juga manusia yang sama seperti mereka, aku juga berhak untuk hidup di bumi ini dan aku tak ingin di diskriminasi.

Indigo itu bukan sesuatu hal yang menakutkan dan aneh.
Indigo juga manusia biasa, hamba Allah yang lemah tak ada apa-apanya jika tanpa Allah yang menggerakan, semua yang ada pada indigo adalah pemberian Allah, jika boleh memilih sebenarnya para indigo lebih memilih hidup biasa saja, tapi semua Allah yang berkehendak dan tak satupun dari hamba-Nya yang bisa menolak kehendak sang pencipta, juga para indigo.

Jika pola pikir kami berbeda, cara kami berkomunikasi berbeda, kami hanya ingin, tolong pahami kami.          
Sekian tahun aku mencari tentang semua ini, mencari keseimbangan, mencari keselarasan dan mencari keadilan.
Aku bahagia......
Saat aku tahu, aku tak sendiri.....
Aku senang....
Saat ada yang bisa memahamiku dan menerimaku hidup di dunia ini......
Aku tenang.....
Saat ada yang mengajariku untuk lebih dekat dengan sang Pencipta.....
Saat ada yang mengajariku tentang kehidupan, tentang semangat, tentang memngembangkan pikiran, mengembangkan bakat dan potensiku.....
Dan aku bersyukur.....
Saat aku berhasil menemukan diriku yang sesungguhnya.

Dan akhirnya aku tahu sekarang, siapa itu indigo.
Mereka, aku dan para indi yang lain bukan makhluk aneh.
Indigo tak semata di definisikan dapat melihat makhluk gaib atau melihat perubahan dimensi.
Tapi indigo adalah seorang yang evolusioner, mereka memiliki pemikiran yang bisa merubah dunia menjadi lebih baik, yang bisa memiliki prestasi dan kesuksesan yang sama dengan manusia yang yang lainnya.

Aku mulai agak sedikit tenang dan mengerti ketika telah kudapati tentang semua yang mengganggu pikiran ku selama ini.
Aku mulai bisa menerima diriku dan beradaptasi dengan lingkungan tanpa keraguan dan ketakutan akan disisihkan lagi.
Namun masih banyak yang harus ku pelajari dalam hidup ini, untuk bisa terus bertahan sampai waktu ku berakhir. Aku butuh ilmu untuk membuat ku bertahan hidup agar tak tersesat dalam kemaksiatan, dalam kegelapan. Aku butuh agama untuk membuat ku jauh lebih kuat dalam iman dan takwa.        

Tidak ada komentar:

Posting Komentar